WE ♥ INDONESIAWE ♥ INDONESIA

Kamis, 30 Desember 2010

PELECEHAN TERHADAP LAGU INDONESIA RAYA

Adapula pengguna situs ini yang berasal dari negeri seberang yaitu Malaysia, dia dengan sesuka hatinya tanpa berdosa, dengan bebasnya iya menghina lagu kebangsaan INDONESIA RAYA (you can see this --->> http://www.indonbodoh.blogspot.com/)

Saya secara pribadi selaku warga negara INDONESIA, merasa sangat sakit hati sekaligus sedih membaca seluruh artikel orang tersebut. Dalam artikel yang ia tulis, semuanya menghina bangsa Indonesia.

 Jujur saya sangat kecewa terhadap pengguna situs tersebut. Dengan sesuka hatinya ia mencaci bangsa Indonesia, meremehkan bangsa Indonesia, bahkan menghina bangsa Indonesia.

Saya tidak habis pikir di zaman modern seperti sekarang ini yang sudah terdapat etika-etika, masih saja ada manusia yang tidak mempuyai moral selayaknya manusia. Sehingga muncullah pertanyaan-pertayaan di benak saya .

Apakah ia hisup di dunia ini hanya untuk mencaci manusia lain? 
Apakah dalam benaknya hanya ada pikiran untuk melecehkan manusia lain?
Atau ia mempunyai dendam pribadi kepada Indonesia? 
Atau mungkin ia hanya sesosok makhluk Tuhan yang iri dengan apa yang dimiliki bangsa Indonesia?

Seharusnya ia dan negaranya introspeksi terhadap apa yang telah mereka lakukan selama ini. Terlihat sekali bahwa mereka hanya negara kecil yang kehidupannya bergantung pada Indonesia, dan mereka menginginkan seluruh kekayaan yang dimiliki Indonesia.

Dan kita sebagai warga negara Indonesia harus menyadari bahwa banyak sekali orang-orang yang ingin mengambil dan menguasai 'harta' yang kita miliki.

Oleh karena itu kita harus menjaga negara tercinta ini beserta isi-isinya yang telah Allah SWT berikan dan percayakan kepada kita. Jangan sampai kita merusak semua harta berharga tersebut.

Dan tidak selayaknya kita sebagai manusia yang mempunyai etika dan moral serta akal sehat melakukan tindakan keji seperti itu --->> menghina bangsa lain dengan sehina-hinanya.

---dan ini lah lirik lagu Indonesia Raya yang dilecehakan oleh seorang warga negara dari negeri seberang (Malaysia)---

Indon Nationality Song 

Indonesial tanah cairku
Tanah tumpah muntahku
Disanalah aku merangkak hina jadi kubur
Indonesial negara miskin ku
Bangsa Busuk dan Tanah Miskinku
Marilah kita semua tidur
Indonesial negara miskinku

Mati lah tanahku
Modar lah negriku
Bangsaku rakyatku semuanya
Miskin lah jiwanya
Tidurlah badannya
Untuk Indonesial miskin

Indonesial Miskin
Mampus modar
Datang kerja Malaysia
Tapi TKI Jadi perampok
Rompak Malaysia bawa wang ke Indon
Indonesial Pendatang Haram
Miskin lah miskin lah
Datang Haram ke Malaysia
Tiada paspor
Bila kena tangkap dan hantar balik
Kata nya Malaysia jahat

Indonesial negara perampok
Indonesial menghantar perampok maling
Pekerja TKI Indonesial
Hantaq pi Malaysia
Indonesial Maling
Merampok lagu Malaysia
Mengatakan itu lagu mereka

Indonesial Tanah yang hina
Tanah gersang yang miskin
Di sanalah aku miskin untuk selama-lamanya
Indonesial Tanah puaka
Puaka Hantu Kita semuanya
Negara luas hasil bumi banyak tapi miskin
Datang minta sedekah di Malaysia
Marilah kita mendoa Indonesial brengset

Gersang lah tanahnya mundurlah jiwanya
Bangsanya rakyatnya semuanya
Tidurlah hatinya mimpilah budinya
Untuk Indonesial miskin
Indonesial tanah yang kotor tanah kita yang malang
Disanalah aku tidur selamanya bermimpi sampai mati
Indonesial! Tanah malang tanah yang aku sendiri benci

Marilah kita berjanji Indonesial miskin
Mati lah rakyatnya modar lah putranya
Negara miskin tentera coma pakai basikal
Miskinlah negrinya mundur lah negara nya
Untuk Indonesial kurap


---sungguh sangat miris melihat lagu kebangsaan kita Indonesia Raya dilecehkan oleh bangsa lain---

Saya sangat berharap seluruh bagsa Indonesia mengetahui tentang pelecehan ini . Sebagai informasi, pelecehan lagu kebangsaan Indonesia Raya ini , baru di posted pada tanggal 24 Desember 2010.


by : bela

SEJARAH LAGU INDONESIA RAYA

Indonesia Raya adalah lagu kebangsaan Republik Indonesia. Lagu ini pertama kali diperkenalkan oleh komponisnya, Wage Rudolf Soepratman, pada tanggal 28 Oktober 1928 pada saat Kongres Pemuda II di Batavia. Lagu ini menandakan kelahiran pergerakan nasionalisme seluruh nusantara di Indonesia yang mendukung ide satu "Indonesia" sebagai penerus Hindia Belanda, daripada dipecah menjadi beberapa koloni.

Stanza pertama dari Indonesia Raya dipilih sebagai lagu kebangsaan ketika Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945.


Indonesia Raya dimainkan pada upacara bendera. Bendera Indonesia dinaikkan dengan khidmat dan gerakan yang diatur sedemikian supaya bendera mencapai puncak tiang bendera ketika lagu berakhir. Upacara bendera utama diadakan setiap tahun pada tanggal 17 Agustus untuk memperingati hari kemerdekaan Indonesia. Upacara ini dipimpin oleh Presiden Indonesia.


SEJARAH
Ketika mempublikasikan Indonesia Raya tahun 1928, Wage Rudolf Soepratman dengan jelas menuliskan "lagu kebangsaan" di bawah judul Indonesia Raya. Teks lagu Indonesia Raya dipublikasikan pertama kali oleh suratkabar Sin Po.

Setelah dikumandangkan tahun 1928 dihadapan para peserta Kongres Pemuda II dengan biola, pemerintah kolonial Hindia Belanda segera melarang penyebutan lagu kebangsaan bagi Indonesia Raya. Meskipun demikian, para pemuda tidak gentar. Mereka menyanyikan lagu itu dengan mengucapkan "Mulia, Mulia!" (bukan "Merdeka, Merdeka!") pada refrein. Akan tetapi, tetap saja mereka menganggap lagu itu sebagai lagu kebangsaan. Selanjutnya lagu Indonesia Raya selalu dinyanyikan pada setiap rapat partai-partai politik. Setelah Indonesia merdeka, lagu itu ditetapkan sebagai lagu Kebangsaan perlambang persatuan bangsa.

Namun pada saat menjelaskan hasil Festival Film Indonesia (FFI) 2006 yang kontroversial dan pada kompas tahun 1990-an, Remy Sylado, seorang budayawan dan seniman senior Indonesia mengatakan bahwa lagu Indonesia Raya merupakan jiplakan dari sebuah lagu yang diciptakan tahun 1600-an berjudul Lekka Lekka Pinda Pinda. Kaye A. Solapung, seorang pengamat musik, menanggap tulisan Remy dalam Kompas tanggal 22 Desember 1991. Ia mengatakan bahwa Remy hanya sekadar mengulang tuduhan Amir Pasaribu pada tahun 1950-an. Ia juga mengatakan dengan mengutip Amir Pasaribu bahwa dalam literatur musik, ada lagu Lekka Lekka Pinda Pinda di Belanda, begitu pula Boola-Boola di Amerika Serikat. Solapung kemudian membedah lagu-lagu itu. Menurutnya, lagu Boola-boola dan Lekka Lekka tidak sama persis dengan Indonesia Raya, dengan hanya delapan ketuk yang sama. Begitu juga dengan penggunaan Chord yang jelas berbeda. Sehingga, ia menyimpulkan bahwa Indonesia Raya tidak menjiplak


LIRIK LAGU INDONESIA RAYA



Lirik asli (1928)

INDONESIA RAJA

I
Indonesia, tanah airkoe,
Tanah toempah darahkoe,
Disanalah akoe berdiri,
Mendjaga Pandoe Iboekoe.
Indonesia kebangsaankoe,
Kebangsaan tanah airkoe,
Marilah kita berseroe:
"Indonesia Bersatoe".

Hidoeplah tanahkoe,
Hidoeplah neg'rikoe,
Bangsakoe, djiwakoe, semoea,
Bangoenlah rajatnja,
Bangoenlah badannja,
Oentoek Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang moelia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah akoe hidoep,
Oentoek s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah poesaka,
Poesaka kita semoea,
Marilah kita mendoa:
"Indonesia Bahagia".

Soeboerlah tanahnja,
Soeboerlah djiwanja,
Bangsanja, rajatnja, semoeanya,
Sedarlah hatinja,
Sedarlah boedinja,
Oentoek Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang soetji,
Bagi kita disini,
Disanalah kita berdiri,
Mendjaga Iboe sedjati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang terkoetjintai,
Marilah kita berdjandji:
"Indonesia Bersatoe"

S'lamatlah rajatnja,
S'lamatlah poet'ranja,
Poelaoenja, laoetnja, semoea,
Madjoelah neg'rinja,
Madjoelah Pandoenja,
Oentoek Indonesia Raja.

Refrain
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Tanahkoe, neg'rikoe jang koetjinta.
Indones', Indones',
Moelia, Moelia,
Hidoeplah Indonesia Raja.




Lirik resmi (1958)

INDONESIA RAJA

I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Disanalah aku berdiri,
Djadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rajatku, sem'wanja,
Bangunlah djiwanja,
Bangunlah badannja,
Untuk Indonesia Raja.

II
Indonesia, tanah jang mulia,
Tanah kita jang kaja,
Disanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanja.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanja,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnja,
Suburlah djiwanja,
Bangsanja, Rajatnja, sem'wanja,
Sadarlah hatinja,
Sadarlah budinja,
Untuk Indonesia Raja.

III
Indonesia, tanah jang sutji,
Tanah kita jang sakti,
Disanalah aku berdiri,
Ndjaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah jang aku sajangi,
Marilah kita berdjandji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakjatnja,
S'lamatlah putranja,
Pulaunja, lautnja, sem'wanja,
Madjulah Neg'rinja,
Madjulah pandunja,
Untuk Indonesia Raja.

Refrain
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku jang kutjinta!
Indonesia Raja,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raja.




Lirik Berdasarka EYD

INDONESIA RAYA

I
Indonesia tanah airku,
Tanah tumpah darahku,
Di sanalah aku berdiri,
Jadi pandu ibuku.
Indonesia kebangsaanku,
Bangsa dan tanah airku,
Marilah kita berseru,
Indonesia bersatu.

Hiduplah tanahku,
Hiduplah neg'riku,
Bangsaku, Rakyatku, semuanya,
Bangunlah jiwanya,
Bangunlah badannya,
Untuk Indonesia Raya.

II
Indonesia, tanah yang mulia,
Tanah kita yang kaya,
Di sanalah aku berdiri,
Untuk s'lama-lamanya.
Indonesia, tanah pusaka,
P'saka kita semuanya,
Marilah kita mendoa,
Indonesia bahagia.

Suburlah tanahnya,
Suburlah jiwanya,
Bangsanya, Rakyatnya, semuanya,
Sadarlah hatinya,
Sadarlah budinya,
Untuk Indonesia Raya.

III
Indonesia, tanah yang suci,
Tanah kita yang sakti,
Di sanalah aku berdiri,
N'jaga ibu sejati.
Indonesia, tanah berseri,
Tanah yang aku sayangi,
Marilah kita berjanji,
Indonesia abadi.

S'lamatlah rakyatnya,
S'lamatlah putranya,
Pulaunya, lautnya, semuanya,
Majulah Neg'rinya,
Majulah pandunya,
Untuk Indonesia Raya.

Refrain
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Tanahku, neg'riku yang kucinta!
Indonesia Raya,
Merdeka, merdeka,
Hiduplah Indonesia Raya.


sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia_Raya

by : bela

I PROUD OF INDONESIA

Aku bangga jadi INDONESIA. Aku bangga menjadi bagian dari bangsa yang menjunjung tinggi sportivitas. Tidak penting siapa yang menjadi juara. Yang penting sudah bisa mengatur emosi, menciptakan suatu sportivitas yang tidak dapat di wujudkan oleh semua bangsa lainnya. Apakah kalian bangga menyerukan suatu prestasi yang sejatinya bukan usaha diri seutuhnya?

Jawaban saya pribadi, saya sangat tidak bangga menjadi pemenang yang tidak bisa menciptakan suatu pertandingan yang tidak sportif. Tidak munafik saat di dalam diri terbesit suatu keinginan untuk memenangkan suatu pertandingan, maka banyak cara yang dilakukan. Di mulai dari melakukan sebuah persiapan. Dan berakhir dengan sebuah pemikiran picik! Dikarenakan ketakutan atas kekalahan yang amat sangat.

Sebenarnya saat niat itu terbesit di dalam hati kalian, itu berarti kalian sudah
kalah dalam segi percaya diri. Kalian juga sudah kalah dalam segi mental. Dan
lebih parahnya lagi hal itu juga menunjukkan bahwa kalian tidak lebih baik
daripada mereka. Kalian juga tidak pantas disebut sebagai seorang rival/pesaing.

Karena sebenarnya pesaing yang baik adalah pesaing yang telah berusaha
semampunya, berdoa, berusaha mengenali lawannya dengan tujuan menciptakan suatu strategi yang tak tertebak.

Saya yakin di balik sebuah kemenangan yang di capai melalui hal yang tidak
seharusnya, akan berakhir sebagaimana mestinya. Jika kalian memang tetap berdalih bahwa hasil yang telah kalian capai adalah sebuah perjuangan keras kalian, saya juga dapat membenarkan hal itu.

Mengapa demikian? Karena kalian yang telah meraih sebuah predikat menang itu, telah berpikir sangat keras untuk mencari jalan pintasnya dan bagaimana cara melakukannya. Apakah kalian bisa dikatakan sebagai seorang pemenang? Apakah pantas predikat menang itu melekat pada diri anda? Apakah itu yang anda sebut sebagai suatu sejarah?

Menurut saya anda bisa menilai hal ini menggunakan otak anda, terkecuali kalian yang hanya menggunakan otak kalian untuk memikirkan suatu hal yang mengotori pikiran kalian sendiri. Yaitu memikirkan hal-hal picik apa yang akan anda lakukan? Hal-hal picik apa yang pernah kalian lakukan? Bagaimana cara anda merealisasikannya? Agar anda dapat memenangkan suatu kompetisi.

Sekarang yang terpenting adalah berlatih dan terus berlatih. Dan semua itu harus diiringi dengan keyakinan pada Tuhan serta semangat yang membara. Kalian belum mengeluarkan seluruh kekuatan kalian. Jika kalian mau keadaan akan berbalik.

by : dian

Rabu, 29 Desember 2010

ASAL-USUL NAMA "INDONESIA"

Awalnya Negara "Indonesia" bernamakan "Hindia"

Kemudian, Seorang ahli etnologi ilmu bumi Inggris bernama James Richardson Logan dan George Samuel Windsor Earl dalam bidang etnologi (yang ikut bergabung dalam redaksi majalah) pada tahun 1850 dalam majalah ilmiah tahunannya "Jurnal Kepulauan Hindia dan Asia Timur", menulis artikel On the Leading Characteristics of the Papuan, Australian and Malay-Polynesian Nations ("Pada Karakteristik Terkemuka dari Bangsa-bangsa Papua, Australia dan Melayu-Polinesia"). Dalam artikelnya itu Earl menegaskan bahwa sudah tiba saatnya bagi penduduk Kepulauan Hindia atau Kepulauan Melayu untuk memiliki nama khas. Sebab nama "Hindia" tidaklah tepat dan sering rancu dengan penyebutan India yang lain. Earl mengajukan dua pilihan nama: Indunesia atau Malayunesia ("nesos" dalam bahasa Yunani berarti "pulau")






James Richardson Logan




George Samuel Windsor Earl



Earl sendiri menyatakan memilih nama "Malayunesia" (Kepulauan Melayu) daripada "Indunesia" (Kepulauan Hindia), sebab Malayunesia sangat tepat untuk ras Melayu, sedangkan Indunesia bisa juga digunakan untuk Ceylon (sebutan Srilanka saat itu) dan Maldives (sebutan asing untuk Kepulauan Maladewa). Earl berpendapat juga bahwa bahasa Melayu dipakai di seluruh kepulauan ini. Dalam tulisannya itu Earl memang menggunakan istilah Malayunesia dan tidak memakai istilah Indunesia.



James Richardson Logan menulis artikel The Ethnology of the Indian Archipelago ("Etnologi dari Kepulauan Hindia"). Pada awal tulisannya, Logan pun menyatakan perlunya nama khas bagi kepulauan tanah air kita, sebab istilah Indian Archipelago ("Kepulauan Hindia") terlalu panjang dan membingungkan. Logan kemudian memungut nama Indunesia yang dibuang Earl, dan huruf u digantinya dengan huruf o agar ucapannya lebih baik. Maka lahirlah istilah INDONESIA.



Untuk pertama kalinya kata Indonesia muncul di dunia dengan tercetak pada halaman 254 dalam tulisan Logan (diterjemahkan ke Bahasa Indonesia):

"Mr Earl menyarankan istilah etnografi "Indunesian", tetapi menolaknya dan mendukung "Malayunesian". Saya lebih suka istilah geografis murni "Indonesia", yang hanya sinonim yang lebih pendek untuk Pulau-pulau Hindia atau Kepulauan Hindia"

Pada tahun 1862 istilah Indonesia digunakan oleh orang Inggris benama Maxwell dalam karangannya berjudul The Island of Indonesia (Kepulauan Indonesia) dalam hubungannya dengan ilmu bumi. Istilah Indonesia semakin populer ketika seorang ahli etnologi Jerman bernama Adolf Bastian menggunakan istilah Indonesia pada tahun 1884 dalam bukunya. Buku Bastian inilah yang mempopulerkan istilah "Indonesia" di kalangan sarjana Belanda, sehingga sempat timbul anggapan bahwa istilah "Indonesia" itu ciptaan Bastian. Pendapat yang tidak benar itu, antara lain tercantum dalam Encyclopedie van Nederlandsch-Indiƫ tahun 1918. Pada kenyataannya, Bastian mengambil istilah "Indonesia" itu dari tulisan-tulisan Logan.

Maxwell

Adolf Bastian



Orang Indonesia pertama yang menggunakan istilah "Indonesia" adalah Ki Hajar Dewantara. Ki Hajar Dewantara merupakan Bapak Pendidikan Indonesia.
Ketika dibuang ke negeri Belanda tahun 1913 ia mendirikan sebuah biro pers dengan nama Indonesische Pers-bureau.

Ki Hajar dewantara



Nama Indonesisch (pelafalan Belanda untuk "Indonesia") juga diperkenalkan sebagai pengganti Indisch ("Hindia") oleh Prof. Cornelis van Vollenhoven (1917). Sejalan dengan itu, inlander ("pribumi") diganti dengan Indonesiƫr ("orang Indonesia").



Kata Indonesia berasal dari kata Latin indus yang berarti Hindia dan kata Yunani nesos yang berarti pulau, nesioi (jamak) berarti pulau-pulau. Dengan demikian, kata Indonesia berarti pulau-pulau Hindia.



sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Sejarah_nama_Indonesia
http://syadiashare.com/asal-mula-nama-indonesia.html 


by : meri